Cold Hearted Man (Part I)

Hai author balik lagi bawa FF chapter baru. Sebenernya ini FF yang tiba-tiba muncul setelah membaca FF dari salah satu blog. Disana Yuri dipairingkan dengan Myungsoo/L, dan author ingin membuat pairingan Myungyul lagi. Tapi tenang aja jalan ceritanya beda kok,karena pasti lebih bagus FF itu. Jangan bashing couple nya ya.

Untuk FF Selfishness Love part III nya ditunggu ya,masihdalam proses. Jangan lupa comment ya biar author cepet lanjutin ceritanya.

Tittle                     : Cold Heart Man

Main Cast            : Yuri(SNSD), Myungsoo/L(INFINITE)

Other Cast           : Member INFINITE, Kwon Jiyoung

Genre                   : Romance

Disclamer            : This story is mine

Author Pov

Kwon YuRi gadis manis dengan jas putih bersih yang melekat sempurna di tubuhnya sedang berjalan di koridor rumah sakit dengan senyum yang selalu tersungging indah di wajahnya dan bentuk tubuh seperti model profesional tidak ada yang menyangka bahwa gadis cantik ini ternyata seorang dokter bedah lulusan School of Clinical Medicine Cambridge universitas dengan fakultas kedokteran terbaik di dunia. Siapa sangka di usia nya yang baru menginjak 25 tahun dia telah berhasil menjadi seorang dokter spesialis lulusan universitas terbaik dengan nilai yang sangat memuaskan.

“Kwon YuRi”

panggil seseorang dibelakangnya, seketika dia berbalik dan mendapati seorang pria dengan jas putih sama seperti nya sedang berjalan menghampirinya.

“annyeong sunbae,ada yang bisa saya bantu?” ucap yuri ramah.

“kau dipanggil dokter kepala di ruangan nya sekarang”

“terima kasih sunbae, sampai nanti”

Setelah membungkuk hormat kepada orang tersebut YuRi berjalan ke ruang dimana dokter kepala sekaligus pemegang saham terbesar di rumah sakit ini berada.

***

Setelah mengetuk pintu ruangan tersebut pertanda dia datang, YuRi masuk dan membungkuk kepada pria paruh baya yang masih terilah berwibawa dengan kacamata dan jas putih bersihnya.

“Selamat pagi prof”

Pria yang daritadi sibuk berkutat dengan berkas-berkas diatas mejanya kini memandang dimana YuRi berdiri.

“oh, selamat pagi dokter Kwon”

“saya dengar anda memanggil saya,apakah ada yang bisa saya bantu prof?”

“silahkan duduk dulu, ada yang ingin saya bicarakan dengan anda”

Yuri pun duduk di sofa yang ada di ruangan itu diikuti dengan dokter kepala di rumah sakit itu.

“begini, saya langsung ke inti permasalahanya. Mulai besok anda ditugaskan di luar rumah sakit”

“maksud anda prof”

“untuk sementara anda ditugaskan untuk menjadi dokter pribadi sebuah boyband bernama INFINITE”

“NE??”

“apa saya harus mengulang nya lagi?”

“aniyo,keundae maksud saya kenapa harus saya?”

“itu sudah menjadi keputusan rumah sakit dan lagi ini hanya bersifat sementara”

“tapi………saya…………..”

“saya tidak suka dibantah dokter Kwon”ucap pria itu tegas

“APPA”teriak YuRi

“ini rumah sakit berskaplah profesional”

“tapi saya dokter spesialis bedah”

“tugas anda hanya mengontrol kesehatan dan makanan yang mereka makan. Saya rasa anda cukup pandai untuk mengerti ini”

“itulah yang saya maksud. Saya dokter spesialis bedah bukan manager, ahli gizi atau nanny mereka. Saya tidak harus setiap saat ada disamping mereka untuk melihat apa yang mereka makan, obat apa yang mereka butuhkan atau mengecek asupan vitamin mereka setiap hari. Itu diluar profesi saya”

“tapi ini sudah menjadi keputusab rumah sakit, saya yakin anda bisa melaksanakan nya dengan baik. Sekarang anda boleh keluar dari ruangan saya dan ingat mulai besok anda sudah ada disana”

Dokter kepala yang ternyata ayahnya YuRi sudah duduk kembali di depan meja kerjanya dan  berkutat dengan berkas-berkas yang tadi sempat dia tinggalkan.

YuRi mendengus kesal dan berjalan ke arah pintu, tidak dengan senyum atau salam yang menandakan kesopanan. Dia malah menghentakan kaki indahnya ke lantai menimbulkan suara benturan heels yang dia pakai dan lantai berkeramik putih di ruangan itu.

“oh iya, satu lagi. Untuk sementara anda bisa tinggal di dorm mereka, karena kebetulan manager mereka sedang cuti”

YuRi berbalik memandang kesal appanya

“appa, kau bahkan melarang ku untuk tinggal di apartment sendiri tapi kenapa sekarang aku harus tinggal bersama namja?”

“gunakan bahasa formal, ini rumah sakit”tegas ayah YuRi

“aku berbicara kepada ayahku bukan dokter kepala di rumah sakit ini”ucap yuri yang membuat ayahnya menghela nafas panjang

“hanya untuk sementara sampai manager mereka kembali dan kau bisa pindah ke apartment sebelahnya”

“maksud appa?”

“aku sudah membelikan apartment untukmu”

“tapi kenapa harus disebelah mereka?”

“Itu untuk memudahkan tugasmu”

“aku membencimu”

YuRi berbalik dan menutup pintu ruangan itu dengan kasar membuat ayahnya lagi-lagi menghela nafas panjang

‘sampai kapan kau bisa bersikap dewasa’

***

Yuri berjalan di moridor rumah sakit dengan wajah yang di tekuk. Dia sudah izin kepada dokter senior di rumah sakit itu untuk pulang lebih awal.

Dia menatap layar iPhone nya, mengetikkan nomor disana.

“Yoboseyo”

“oppa tak bisakah kau pulang. Liat lah tingkah appa. Kenapa kau harus pergi dan mengejar apa yang kau inginkan sedangkan aku harus terkurung disini dengan appa yang selalu memerintah sesukanya”

“bukannya……..”

“iya aku tahu. Aku yang ingin menjadi dokter, tapi kan…”

Pria diseberang telpon hanya diam dan berkali-kali menghela nafas panjang, tak ada untungnya dia berbicara karena pasti langsung di potong oleh adik perempuannya itu.

“oppa…yoboseyo oppa. Oppa masih mendengarkan ku kan?”

“iya oppa dengar”

“kenapa oppa diam saja. Oppa kira aku sedang bercanda?”

“bagaimana aku bisa  berbicara kalau kau terus mengoceh seperti itu. Tidak ada gunanya berbicara dengan mu”ucap YuRi kesal

“sebenarnya ada apa?”tanya Jiyoung

“neo odisseo?”

“dorm, waeyo?”

“aku akan kesana sekarang,aku ada di parkiran rumah sakit”

“kau tidak ada pasien?”

“tidak untuk sekarang”

“baiklah, aku akan tunggu di lobi apartment”

“ini adalah kunjungan pertamaku di dorm mu. Jadi kuharap sambutannya cukup meriah”

“apapun yang kau inginkan nona,baiklah aku tunggu. Hati-hatilah saat mengemudi,bye”

Klik…

YuRi berjalan ke mobil sport merah miliknya melempar tas Chanel limited edition ke jok samping kemudi. Dia melaju dimana tempat oppanya tinggal.

***

“oppa”

panggil YuRi yang melihat siluet namja yang duduk membelakangi nya. Pria itu menoleh membuat YuRi tersenyum lebar menghampiri pria itu. Memeluk pria itu erat melepas rasa rindu yang selama 5 tahun dia tahan. Pria itu membalas pelukan adik perempuannya.

“bogoshipo oppa”

“nado”

***

“kau bahkan tidak melepaskan jas putihmu itu. Apa kau sengaja ingin menunjukkan padaku bahwa kau  seorang dokter sekarang? Aigoo” ucap pria itu yang notabennya kakak kandung YuRi ketika mereka berjalan menunggu lift di depan mereka terbuka untuk mengantarkan mereka ke tempat dimana kakaknya tinggal.

“aku lupa melepasnya oppa” kata- kata YuRi berakhir seiring pintu lift yang terbuka Kwon Jiyoung-kakak YuRi menekan angka 26 di panel tersebut tanpa melepaskan rangkulan di tubuh adiknya. Kalau saja paparazi lihat besok akan menjadi berita utama di semua media.

“tas Chanel, mini dress berwarna peach keluaran baru Nina Ricci, sepatu merah Marc Jacobs, Parfume Chanel no 5 yang sangat terkenal. Kurasa kau lebih pantas di sebut sosialita daripada seorang dokter”  ucap Jiyoung ketika mereka sudah berjalan di lorong apartment.

“dan kurasa kau lebih pantas menjadi pengamat fashion daripada member boyband terkenal”

Mereka saling berpandangan dan terkekeh. Pintu apartment dengan nomor 7102 menghentikan langkah mereka. Jiyoung menekankan beberapa huruf di panel.

Klik…..

Suara tanda pintu terbuka. Jiyoung membuka pintu dan mempersilahkan adiknya masuk. YuRi mengamati ruang tengah yang sedikit berantakan dan tersenyum ketika matanya dan mata Jiyoung bertemu.

“kurasa ini sudah lumayan rapi untuk ukuran seorang namja”

“hyung,nugu?”tanya Seungri yang baru keluar dari sebuah ruangan diikuti Daesung,Top dan Taeyang.

“apa ada yang sakit? Kenapa ada dokter disini?” timpal TOP yang membuat YuRi dan Jiyoung tersenyum dengan raut wajah bingung mereka.

“kenalkan ini yeodongsaengku,Kwon YuRi”

“annyeong, Kwon YuRi imnida”

“kenalkan aku…”

“TOP oppa, Daesung oppa, Taeyang oppa dan Seungri” tunjuk YuRi kepada setiap nama yang dia sebutkan. Mereka mengangguk dan tersenyum.

“aku tahu kalian. Senang berkenalan dengan kalian” bungkuk YuRi sopan.

“hyung, kenapa kami tidak pernah tau kalau kau mempunyai seorang adik?” tanya Seungri

“memang apa yang kalian tahu tentang ku?”

Drrt…drrt….drrt…

Iphone Yuri bergetar pertanda ada panggilan masuk. YuRi mengambil iPhone dari tasnya melihat siapa yang menelpon. Seketika wajahnya berubah menjadi kesal. Dengan kasar dia menekan tombol hijau pada layar iPhone itu.

“ada apa lagi appa?”

“aku? Aku sedang di tempat oppa ku,waeyo?”

“bukankah tugasku mulai besok?”

“kenapa tidak mereka saja yang kerumah sakit, merepotkan”

“arraseo, aku akan kesana”

Pembicaraan terputus. YuRi memasukkan iPhone nya kembali kedalam tas dan memandangi mereka yang diam seperti kebingungan.

“oppa aku harus pergi. Aku mendapat tugas dari appa untuk menjadi dokter pribadi, oh tidak itu terlalu bagus karna tugasku sama seperti nanny” keluh YuRi.

“bukankah kau dokter bedah? Kenapa kau mendapatkan tugas begitu?”

“aku juga tidak tahu”

“dokter pribadi siapa?” tanya taeyang

“boyband INFINITE”

“kumpulan pria-pria tampan. Hati-hati kau tidak boleh jatuh cinta pada mereka” kini giliran Jiyoung yang berkomentar.

“tidak akan oppa. Aku tidak suka dengan dunia seperti itu. Di kerubungi banyak fans yang seperti lalat, paparazzi dan netizen-netizen bermulut pedas. Itu tidak akan terjadi” ucap YuRi yang membuat mereka terkekeh entah apa yang lucu.

“baiklah aku pergi. Jaga diri baik-baik G-Dragon. Kalau ada apa-apa hubungi aku. Annyeong oppadeul, annyeong Seungri-ah”

***

“ ’Brownstone Legend’ bukannya itu salah satu apartment termewah di Seoul” ucap YuRi ketika dia sudah berada di lobi apartment yang menurut appanya adalah dorm dimana INFINITE tinggal.

YuRi berjalan dengan sangat anggun ke meja resepsionis.

“selamat siang” sapa ramah penjaga resepsionis itu

“ada yang bisa saya bantu?”

“saya ingin menanyakan dimana tempat tinggal boyband INFINITE” YuRi tersenyum.

Sang resepsionis itu melihat penampilan YuRi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Seolah tahu apa yang dipikirkan resepsionis itu, YuRi mengeluarkan kartu nama dari dalam tasnya.

“saya adalah dokter pribadi mereka yang baru. Ini kartu nama saya”

Yuri masih tersenyum dan memberikan kartu namanya. Resepsionis itu menerima dan membaca kartu nama tersebut,

“mianhamnida aggashi atas ketidaksopanan saya” resepsionis itu membungkuk kepada YuRi.

“gwaenchana, itu memang sudah tugas anda untuk tidak mudah percaya pada orang-orang baru disini. Apa aku sekarang boleh tau dimana mereka tinggal?”

“mereka tinggal di lantai 17 kamar 1307”

“gamsahamnida” YuRi tersenyum dan dibalas bungkukan hormat sang resepsionis.

“oh ya” YuRi baru saja akan berbalik ketika dia ingat sesuatu

“ada yang bisa saya bantu lagi,aggashi?”

“apa ada seseorang yang membeli salah satu apartment disini dengan nama Kwon YuRi, mungkin kamar 1306 atau 1308?” tanya YuRi.

Resepsionis itu berkutat dengan komputer di depannya.

“ada, kamar 1308. Kemarin baru dibeli atas nama Kwon YuRi. Bukan kah itu nama anda? Apa ada masalah aggashi?”

“tidak ada apa-apa, gamsahamnida” YuRi berjalan kearah lift.

***

Dia berjalan dengan memperhatikan setiap pintu yang dia lewati.

“1307” dia menekan bel yang berada di pintu dengan tulisan 1307

“nuguseyo” kata seseorang di dalam

YuRi menunjukan kartu namanya pada kamera pengawas. Seketika pintu di buka.

“nuguseyo?” lagi-lagi namja yang sama menanyakan hal yang sama

Yuri Pov

‘apa namja ini bodoh. Kenapa dia membukakan pintu kalau tidak tahu aku. Bukanya tadi aku sudah menunjukkan kartu namaku padanya’ batin YuRi

“annyeonghaseo, Kwon YuRi imnida. Aku dokter pribadi baru kalian”

“oh masuklah noona”

Aku dan dia berjalan keruang tengah apartment mewah yang berhasil mereka rubah menjadi kandang kerbau. Sungguh keadaan apartment yang sangat ironis.

“sungjong siapa yang datang?” teriak pria dari dalam salah satu kamar

“hyung…hyung… ada maling”

Kini pria di sampingku yang berteriak kelabakan. ‘apa? Ada maling?’.

Seketika 6 pria keluar dari masing-masing kamar mereka. Ada 3 kamar dan aku belum tau ada berapa ruangan disini.

“dimana malingnya?” tanya salah satu pria yang aku tidak tahu siapa namanya. Oh come on YuRi apa yang kau ketahui tentang boyband ini.

Beberapa dari mereka membawa benda-benda mengerikan yang dapat kuketahui sebagai tongkat bisbol, sapu dan apa itu seperti alat pel.

“YA! Sungjong dimana malingnya?” tanya pria berbeda kali ini, aku tidak dapat melihat ekspresi lain di wajahnya selain ekspresi ‘dingin’, aku bergidik ngeri.

“eobseo, aku hanya sedang bercanda. Oh iya kenalkan noona ini adalah dokter baru kita. Dia……..”

Ucapan namja yang bernama Sungjong itu lama-lama mulai mengecil dan bahkan terputus. Mungkin karena tatapan membunuh namja lain nya. Kasihan.

“annyeonghaseo,Kwon YuRi imnida. Ssenang bertemu dengan kalian. Mulai sekarang aku adalah dokter pribadi baru kalian dan sementara merangkap sebagai manager kalian” sapa ku mencoba tersenyum ramah.

Semua orang menatapku dari atas ampai bawah, apa begitu berlebihan dengan pakaian yang aku pakai, kurasa tidak. Memang seorang dokter tidak boleh tampil fashionable?. Walaupun risih aku tetap  mencoba menyunggingkan senyum ku pada namja-namja itu.

“kalau tidak berniat tersenyum lebih baik tidak usah kalian, senyuman mu sangat aneh dan lagi kami bukan anak TK jadi tidak perlu berbicara seperti itu”

Aku mendengus kesal mendengar ucapan namja dingin itu.

‘apa aku harus mengeluarkan sifat asli ku sekarang?’

Author Pov

Ke enam namja lainya tertawa mendengar ucapan namja dingin itu.

“BISAKAH KALIAN BERHENTI TERTAWA?!” bentak YuRi kesal.

Seketika hening terasa di ruangan itu entah karena takut atau kaget karena baru kali ini ada wanita yang  berani membentak mereka.

“kalian sendiri yang bilang kalau kalian bukan anak TK. Bersikaplah sopan. Saya sedang memperkenalkan diri. Tidak bisakah kalian mengerti”

“bukanya kau juga tidak sopan dengan berteriak di rumah orang seperti tadi”

YuRi melihat malas namja dingin yang sedang berbicara itu.

‘oh baiklah tidak ada gunanya berbicara dengan mereka’ ucap YuRi dalam hati

“sudahlah Myungsoo”

“annyeong, saya leader disini. Maaf atas tingkah kami tadi”

YuRi menatap namja dengan senyum menawan.

“dan saya Lee Sungjong, maknae disini” pria yang tadi membukakan YuRi pintu itu tersenyum lebar. YuRi dapat melihat keceriaan yang selalu terpancar dari namja itu.

“kenapa kalian repot-repot memperkenalkan diri. Kurasa dia tahu siapa kita”

Namja dingin tadi lagi-lagi membuat YuRi kesal. Tidak bisakah dia seramah leadernya atau seceria Sungjong.

YuRi tersenyum menatap satu persatu namja yang ada di depannya. Senyum nya langsung menghilang ketika melihat namja dingin yang selalu membuat dia kesal.

Permulaan buruk untuk mereka

TBC

19 thoughts on “Cold Hearted Man (Part I)

    • L apa myungsoo ya?*plakk
      Oke bakal di lanjut tp sabar ya.
      Soalnya idenya mendadak ilang di bwa kyungsoo.
      Aku jg lg fokus buat ff oneshoot baru
      Tp psti bkal di lanjut kok

  1. Itu pasti pria dingin itu pasti Myungsoo penasaran liat yuri ama myungsoo berantem di tunggu next part nya thor ^^

Leave a comment